Surat AL MULK Ayat 1



Edisi      : Kajian Islam
                 
            
   SURAT AL MULK AYAT 1

Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh


   "Maha suci Allah Tuhan yang memegang tampuk kerajaan (seluruh alam) dan Dia Maha Berkuasa di atas segala sesuatu"  (Al-Mulk ayat 1)           
    
Yang menjadi kunci pembicaraan dari seluruh ayat dalam surat Al-Mulk dan yang menjadi fokus utama dari dinamika yang ada pada surat ini adalah ayat permulaannya yang padat dan penuh memberi ilham.


Dari hakekat memegang tampuk kerajaan alam dan hakikat qudrat itulah
- terbitnya penciptaan hidup dan mati,
- terbitnya ujian manusia dengan hidup dan mati tersebut,
- terbitnya penciptaan langit,
- terbitnya penciptaan bintang-bintang yang menjadi hiasan dan pelita langit
  dan menjadi peluru yang merejam syaithon,
- terbitnya penciptaan dan penyediaan neraka Jahannam dengan segala sifat dan
  rupanya, dengan segala pengawal dan penjaganya,
- terbitnya sifat ilmu ALlah yang mengetahui segala yang sulit dan segala yang
  nyata,
- terbitnya penciptaan bumi dengan yang serba mudah kepada manusia,
- terbitnya tindakan ditelah bumi, dihujani ribut batu dan siksaan terhadap
  pendusta-pendusta di jaman lampau,
- terbitnya kemantapan penerbangan burung-burung di langit,
- terbitnya sifat kekuasaan dan keagungan-Nya,
- terbitnya pemberian rezeki mengikuti iradat-Nya,
- terbitnya penciptaan manusia dan pengurniaan nikmat pendengaran, penglihatan,
  dan hati nurani,
- terbitnya hidup manusia di bumi dan perhimpunan mereka di Mahsyar,
- terbitnya ikhtisas ALlah dengan pengetahuan Akhirat,
- terbitnya azab kepada orang -orang kafir dan
- terbitnya nikmat air yang menjadi puncak kehidupan, dan terbitnya kehilangan
  air apabila dikehendaki oleh Allah.


Seluruh hakekat dan pembicaraan-pembicaraan surah ini, khususnya dari ayat pertama, mengandung pengertian yang amat lengkap dan besar. Hakekat-hakekat dan sasaran-sasaran surat ini dikemukakan berturut-turut dalam rangkaian ayat-ayat itu. Ayat-ayat berikutnya tak henti-hentinya terfokus dalam menjelaskan ayat pertama yang ringkas tapi menyeluruh itu. Inilah yang menyebabkan sulit untuk membagi-bagikan hakekat-hakekat itu kepada bagian-bagian dan lebih elok jika hakekat-hakekat itu diteliti dalam rangkaian ayat-ayat itu.
     

       "Maha Suci Tuhan yang memegang tampuk kerajaan (seluruh alam) dan Dia Maha Berkuasa di atas segala sesuatu." [Al-Mulk ayat 1]
    
Ucapan tasbih di permulaan surah ini menyarankan keberkatan yang melimpah ruah dan mengagung-agungkan sebutan kerajaan seluruh alam. Ucapan tasbih itu menyarankan kelimpahan keberkatan Ilahi di atas kerajaan itu di samping mengagung-agungkan keberkatan itu setelah mengagung-agungkannya pada zat Ilahi. Ucapan tasbih itu merupakan sebuah lagu yang bergema merata di pelosok alam dan memenuhi setiap hati yang wujud. Hal ini bertolak dari firman Allah dalam Al-Qur'an Karim dari kitab luh Mahfuz yang tersembunyi menuju ke alam yang diketahui umum.
     
"Maha Suci Tuhan yang memegang tampuk kerajaan (seluruh alam)",
      
[ayat1], yakni Allah itulah yang memiliki kerajaan seluruh alam semesta. Allah itulah yang memegang terajunya dan mengendalikannya. Ini adalah suatu hakekat.Dan apabila hakekat itu menetap dalam hati nurani seseorang ia akan menentukan haluannya dan kesudahannya. Ia akan membebaskannya dari bertujuh sampai ia membebaskannya dari perhambaan dan penyembaan kepada yang lain dari ALlah pemilik dan empunya seluruh alam yang tunggal.
     

"Dan Dia Maha Berkuasa di atas segala sesuatu,"
     
[ayat 1], yakni tiada sesuatu yang dapat melemahkanNya atau luput dariNya. Tiada sesuatu yang mampu menghalangi iradatNya dan membebaskan kehendakNya. Dia mencipta apa saja yang Dia sukai. Dia bertindak mengikut apa saja yang dikehendakiNya. Dia Maha Berkuasa di atas apa yang dikehendakiNya dan Dia menguasai segala urusanNya. IradatNya tidak tergantung kepada mana-mana batas dan ikatan.


Apabila hakikat ini menetap di dalam hati nurani seseorang ia akan membebaskan kefahaman tentang ALlah dan tindakanNya dari ikatan-ikatan yang biasa ditanggapkan oleh panca-inderanya, aqalnya dan daya khayalnya. Qudrat Allah itu meliputi segala apa yang terlintas di dalam hati manusia. Ikatan-ikatan yang mengokong kefahaman manusia dengan sebab kejadian mereka yang terbatas itulah yang menjadikan manusia terkongkong kepada kebiasaan-kebiasaan mereka apabila mereka menilai suatu perubahan dan pertukaran yang diduga mereka mengenai hal-hal di balik masa sekarang dan hal-hal di balik kenyataan yang terbatas. Hakikat Qudrat ini membebaskan manusia dari segala belenggu itu. Dan hendaklah kita senantiasa menyakini bahwa Allah berkuasa melakukan segala sesuatu tanpa batas dan hendaklah kita menyerahkan segala sesuatu kepada kekuasaan ALlah tanpa sebarang ikatan, dan hendaklah kita bebas dari ikatan masa sekarang dan dari ikatan kenyataan yang terbatas.


================================
insya ALlah bersambung....[ayat 2]


Rujukan:
1. Fii Dhilalil-Qur'an oleh Sayyid Quthb
2. The Meaning of the Qur'an oleh Abul A'la Maududi
3. Bahan Tarbiyah MISG USA & Canada vol.1


Wa billahi taufiq wal hidayah
Wassalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh
Saudaramu se-Islam

------------

No comments: