9 Jenis Makanan Anak-Anak Mengandung Pemanis Buatan Berbahaya

Pemanis Buatan


Sembilan Jenis makanan dari 48 makanan yang diteliti oleh Lembaga Konsumen Jakarta (LKJ), yang umumnya dikonsumsi oleh anak-anak menggunakan pemanis buatan yang dapat menimbulkan kanker dan keterbelakangan mental. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Program LKJ As’ad Nugroho dalam jumpa pers, di Hotel Maharani, Jakarta, Rabu (9/8).

“Berdasarkan hasil uji laboratorium, di sembilan jenis makanan tersebut terdapat kandungan aspartam, sakarin dan siklamat, yang sudah dilarang penggunaannya di negara-negara Eropa,” katanya.

Menurutnya, sesuai dengan keputusan Badan POM tahun 2004 pasal 22, bahwa pemanis buatan digunakan untuk makanan rendah kalori dan makanan tanpa penambahan gula, selain itu juga pemanis buatan ini, sebenarnya hanya diperuntukan bagi penderita diabetes mellitus.
Lebih lanjut As'ad menyatakan, penggunaan pemanis buatan makanan oleh pelaku usaha dilakukan untuk mengefisiensikan biaya produksi.

Lembaga Konsumen Jakarta meminta pemerintah untuk mengawasi dan menertibkan pelabelan produk makanan pengguna pemanis buatan, membatasi penggunaanya khusus untuk produk pangan bagi anak-anak. Selain itu juga menuntut Badan POM untuk segera menarik produk makanan dan melakukan penegakan hukum, serta menghimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan.

Beberapa produk yang mengandung bahan pemanis buatan itu antara lain Okky Jelly drink, Okky Bolo Drink, Happydent White, Yulie Jelly, Donna Jelly, Lotte Juicy Fresh, Yuppy Gummy Candies, Alloy Jelly, dan Inaco Jelly.

Penggunaan Gelatin Babi
Selain pemanis buatan yang berbahaya, penggunaan gelatin yang berasal dari tulang babi pada jenis jelly,yang biasa dikonsumsi oleh anak-anak harus menjadi perhatian konsumen.
Peneliti LKJ Nurhasan menyatakan, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menemukan bahan gelatin yang bersal dari tulang babi ataupun campuran antara tulang babi dan sapi yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatannya, dengan alasan lebih murah.

“Produsen bertanggung jawab menyebutkan bahan dasar pembuatan makanan itu, kita minta kejujuran mereka,” tandasnya.

Menurutnya, untuk membuktikan bahan dasar pembuatan jelly atau penggunaan gelatin sapi dan babi sangat sulit membuktikannya, sebab senyawa atom proteinnya hampir sama. 

(novel)

Indahnya Memberi

Memberi dan menerima


Seri Kisah dan Hikmah

Indahnya Memberi
Cinta itu indah. Karena ia bekerja dalam ruang kehidupan yang luas. Dan inti pekerjaannya adalah memberi. Memberi apa saja yang diperlukan oleh orang-orang yang kita cintai untuk tumbuh menjadi lebih baik dan berbahagia karenanya.

Para pecinta sejati hanya mengenal satu pekerjaan besar dalam hidup mereka: memberi. Terus menerus memberi. Dan selamanya begitu. Menerima? Mungkin, atau bisa juga jadi pasti! Tapi itu efek. Hanya efek. Efek dari apa yang mereka berikan. Seperti cermin kebajikan yang memantulkan kebajikan yang sama. Sebab, adalah hakikat di alam kebajikan bahwa setiap satu kebajikan yang kita lakukan selalu mengajak saudara-saudara kebajikan yang lain untuk dilakukan juga.

Itu juga yang membedakan para pecinta sejati dengan para pecinta palsu. Kalau kamu mencintai seseorang dengan tulus, ukuran ketulusan dan kesejatian cintamu adalah apa yang kamu berikan padanya untuk membuat kehidupannya menjadi lebih baik. Maka kamu adalah air. Maka kamu adalah matahari. Ia tumbuh dan berkembang dari siraman airmu. Ia besar dan berbuah dari sinar cahayamu.

Para pecinta sejati tidak suka berjanji. Tapi begitu mereka memutuskan mencintai seseorang, mereka segera membuat rencana memberi. Setelah itu mereka bekerja dalam diam dan sunyi untuk mewujudkan rencana-rencana mereka. Setiap satu rencana memberi terealisasi, setiap itu satu bibit cinta muncul bersemi dalam hati orang yang dicintai. Janji menerbitkan harapan. Tapi pemberian melahirkan kepercayan.

Bukan hanya itu. Rencana memberi yang terus terealisasi menciptakan ketergantungan. Seperti pohon tergantung dari siraman air dan cahaya matahari. Itu ketergantungan produktif. Ketergantungan yang menghidupkan. Di garis hakikat ini, cinta adalah cerita tentang seni menghidupkan hidup. Mereka menciptakan kehidupan bagi orang-orang hidup. Karena itu kehidupan yang mereka bangun seringkali tidak disadari oaleh orang-orang yang menikmatinya. Tapi begitu sang pemberi pergi, mereka segera merasakan kehilangan yang menyayat hati. TIba-tiba ada ruang besar yang kosong tak berpenghuni. TIba-tiba ada kehidupan yang hilang tak berpenghuni. Tiba-tiba ada kehidupan yang hilang.

Barangkali suatu saat kamu tergoda untuk menguji dirimu sendiri. Apakah kamu seorang pecinta sejati atau pecinta palsu. Caranya sederhana. Simak dulu pesan Umar bin Khattab ini: hanya ada satu dari dua perasaan yang mungkin dirasakan oleh setiap orang pada saat pasangan hidupnya wafat: merasa bebas dari beban hidup atau merasa kehilangan tempat bergantung.

Sekarang bertanyalah pada pasangan hidup Anda tanpa dia ketahui: jika aku mati sekarang, apakah kamu akan merasa bebas dari sebuah beban atau akan merasa kehilangan tempat bergantung? Kalau dia merasa kehilangan, maka di langit hatinya akan ada mendung pekat yang mungkin menurunkan hujan air mata yang amat deras. Jika tidak, mungkin senyumnya merekah sambil berharap bahwa kepergianmu akan memberinya kesempatan baru untuk membangun kehidupan yang lebih baik. oleh anis matta

Serial Cinta Tarbawi Edisi 95, 6 Sya’ban 1425 H/14 Oktober 2004 M

Tujuan Pendidikan


Seri : Anak dan Keluarga

Memang tidak ada manusia sempurna selain Rasulullah saw. Namun orang tua harus berusaha memiliki sifat-sifat terpuji agar bisa dijadikan teladan bagi anak-anaknya. Semakin baik sifat-sifat orang sebagai pendidik, semakin dekat tingkat keberhasilannya dalam mendidik anak. Berikut ini adalah sifat-sifat

Penyabar dan tidak pemarah
Dua sifat ini, yakni penyabar dan tidak pemarah, menurut Rasulullah saw adalah yang dicintai oleh Allah swt. [ h.r. Muslim dari Ibnu Abbas ]. Berkenaan dengan sifat ini ada sebuah kejadian menarik yang diceritakan oleh Abdullah ibnu Thahir. “ Pada suatu hari, “ Kata Abdullah bercerita, Saya bersama Al-Makmun [ seorang khalifah Bani Abbasiyah], lalu memanggil pelayannya, “Ghulam”! tidak dijawab, “Ghulam”! kedua kalinya pun tidak dijawab, lalu dipanggil yang ketiga kalinya barulah seorang pelayan lelaki muda keluar sambil berkata, Apakah seorang pelayan tidak berhak makan dan minum? Bukankah saya baru saja melayani anda, kenapa dipanggil-panggil lag? Mendengar bicara pelayannya itu Al-Makmun lama tertunduk. Saya curiga jangan-jangan Al-Makmun akan menyuruh saya untuk memenggal leher pelayannya itu. Kemudian ia mengangkat kepalanya dan memandang saya, “ Wahai Abdullah, ujarnya, “Jika ada majikan yang baik, justru pelayannya yang buruk. Tapi saya tidak mau berperilaku buruk untuk memperbaiki perilaku pembantu saya.”[1]

Lemah-lembut dan menghindari kekerasan
Rasulullah bersabda, “ Allah itu Maha Lemah-lembut, cinta kelamah-lembutan. Diberikan kepada kelembutan apa yang tidak diberikan kepada kekerasan dan kepada selainnya “ [h.r. Muslim dari Aisyah ]Sabda yang lain,

” Tidaklah kelemah-lembutan itu terdapat pada sesuatu melainkan akan membuatnya indah, dan ketiadaannya dari sesuatu akan menyebabkannya menjadi buruk” [h.r. Musli ]

Sifat demikian juga ditunjukkan oleh para salafus shalih dalam bermuamalah. Diantaranya adalah kejadian yang pernah dialami oleh budak lelaki Imam Zainal ‘Abidin ( cicit Sayidina Ali).

Pada suatu hari budak itu menuangkan air minum ke gelas minumnya Imam Zainal Abidin dari poci yang terbuat dari porselin. Tiba-tiba poci itu jatuh dan mengenai kaki sang Imam hingga berdarah. Buru-buru pelayan itu berkata, “ Wahai Tuan, Allah telah berfirman, “ Dan mereka itu adalah orang-orang yang bisa menahan kemarahan “ mendengar itu beliau berkata, “Ya, saya tahan kemarahan saya.”

“ Dan ( juga ) pemaaf kepada manusia.” Kata budak itu membaca lanjutan firman Allah tadi.” Ya, saya pun telah memaafkan kamu.” Kata Imam Zainal ‘Abidin.

“ Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan.” Lanjut budak itu menyempurnakan bunyi firman Allah tersebut.”Sudah, kamu saya merdekakan Karena Allah.” Kata Imam Zainal ‘Abidin.

Hatinya penuh Rasa kasih Sayang
Sulaiman Malik Ibnu Al Huwairits pernah tinggal ( untuk nyantri ) bersama Rasulullah saw. Dengan teman-teman sebayanya selama dua puluh malam. “ Kami dapati beliau sebagai seorang yang sangat penyayang dan pengasih,” cerita Al Huwairits. “ Setelah beliau melihat bahwa kami sudah rindu kepada keluarga, beliau bertanya tentang siapa saja orang-orang yang kami tinggalkan di rumah. Kami pun memberitahukannya. Lalu, kami diperintahkan agar pulang.”

Beliau menasehati, “Pulanglah kepada keluarga kalian, tinggallah bersama mereka, ajari mereka, berbuat baiklah kepada mereka, dan shalatlah kamu seperti ini di waktu demikian, shalatlah begini di saat demikian! Jika tiba waktu shalat, salah seorang harus adzan dan yang paling tua menjadi imam.” [Muttafaq’alaih]

Rasulullah saw, bersabda ‘
“ Sesungguhnya setiap pohon itu berbuah. Buah hati adalah anak. Allah tidak akan menyayangi orang yang tidak sayang kepada anaknya. Demi Dzat yang jiwaku ada ditangan-Nya, tidak akan masuk surga kecuali orang yang bersifat penyayang.”

Seorang sahabat berkata, “wahai Rasulullah, setiap kita bisa menyayangi.” Rasulullah saw. Menjawab ;
“ Kasih sayang itu bukan ( terbatas ) seorang menyayangi kawannya, namun kasih sayang untuk semua manusia “ [ diriwayatkan Ibnu Bazzar dari Ibnu Umar ]

Memilih yang termudah dianatara dua perkara selagi tidak berdosa
‘Aisyah berkata, “ Tidaklah dihadapkan kepada Rasulullah antara dua pilihan melainkan akan dipilihnya perkara yang paling mudah selama hal itu tidak berdosa. Jika itu dosa maka beliaulah orang yang paling jauh meninggalkannya. Dan, beliau tidak mendendam sama sekali terhadap dirinya kecuali jika dirinya melanggar larangan Allah. Maka beliau akan menghukum dirinya sendiri karena Allah [ Muttafaq’alaih ]

Fleksibel
Bukan fleksibelitas yang berarti lemah dan kendor sama sekali, melainkan sikap fleksibel dan mudah yang tetap berada dalam koridor syariah. Rasulullah saw. Bersabda,” Maukah kuberitahukan terhadap siapakah api neraka itu diharamkan atau siapakah yang diharamkan dari neraka?”Beliau bersabda “Neraka itu diharamkan terhadap orang yang dekat, sedang, fleksibel dan mudah”(20)

Tidak Emosional ( Suka Marah )
Dalam pendidikan, sifat pemarah dan emosional harus dijauhi. Sifat demikian bahkan menjadi faktor kegagalan dalam pendidikan anak, maka ketika ada orang yang meminta Nabi agar diberi pesan secara khusus, tiga kali beliau memintanya agar tidak suka marah.(21)
Rasulullah saw bersabda ;
“ Orang kuat itu bukan karena kekuatannya dalam berkelahi, tetapi karena kemampuannya mengendalikan diri ketika sedang marah “ ( Muttafaq’alaih ) (21) diriwayatkan Imam Bukhari dari Abu Hurairah

Bersikap moderat dan seimbang
Ekstrim dan berlebih-lebihan adalah sikap tercela. Jika harus marahpun ada tempatnya dan tidak sampai menyebabkan tindakan keluar dari kebenaran. Rasullullah saw, sebagaimana layaknya manusia lain, juga bisa marah. Namun, jika marah pun karena kebenaran. Kalimat yang terucap pun tidak pernah keluar dari kebenaran.

Ada seorang laki-laki mengadu kepada Nabi bahwa dirinya akan datang terlambat ketika sholat subuh lantaran si fulan jadi imam itu suka memanjangkan shalatnya. Ketika berpidato, menyinggung masalah itu, beliau marah sekali hingga tidak seperti biasanya. Kemudian Rasulullah saw, bersabda ;

”Wahai sekalian manusia! Ada di antara kalian yang menyebabkan orang lari ( dari Islam ) maka siapa saja yang menjadi imam, hendaklah mempersingkat sholatnya. Karena dibelakang kalian ada orang tua, anak kecil dan orang yang ada keperluan
[Muttafaq’alaihi ]

Ada senjang waktu dalam memberi nasihat
Sering kali banyak bicara itu tidak mendapatkan hasil. Sebab itulah Imam Ibnu Hanifah berpesan kepada muridnya,” Janganlah kalian mengajarkan fiqih kalian kepada orang yang sudah tidak berminat!”22

Ibnu Mas’ud ra. Hanya memberi nasihat kepada para sahabat setiap hari kamis. Maka ada seorang yang berkata kepada beliau,” Wahai Abu Abdur Rahman, alangkah baiknya jika Anda memberi nasihat kepada kami setiap hari.”Beliau menjawab,”Saya enggan begitu karena saya tidak ingin membuat kalian merasa bosan dan saya memberi senjang waktu dalam memberi nasihat sebagaimana Rasulullah lakukan terhadap kami dulu karena khawatir kami bosan.”(Muttafa’alaih)

22)Muqaddimah Hasyiyah Ibnu Abidin Kitab Manhaj Tarbiyah Nabawiyah Lith Thifli

Islam Syiah

Sejarah Syiah


Assalamu'alaikum wr wb

Ustadzyangdimuliakan ALLAH SWT, saya tidak banyak tahu tentang sejarah Syiah. Apakah mereka kafir karena beribadah tidah mengikut sunah Rasul SAW, tapi walaupun demikian mereka beriman pada ALLAH SWT. Apakah pandangan Islam terhadap kaum Syiah?

Mohon penjelasannya secara luas, semoga Ustadz berkenan menjawab pertanyaan saya ini.
Wassalam

Ana

Neneng
adek071 at eramuslim.com

Jawaban


Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 

Sebagian dari kelompok Syiah ada yang mengingkari mushaf Al-Quran yang dimiliki umat Islam sedunia. Mereka konon punya jenis mushaf sendiri yang berbeda isinya. Seandainya ada sekelompok orang dari kalangan Syiah atau selain Syiah yang punya i'tikad seperti, maka jelaslah kekafiran mereka.


Sebagian dari kelompok Syiah ekstrem ada yang tidak mengakui kenabian Muhammad SAW. Mereka berkeyakinan bahwa malaikat Jibril salah menurunkan wahyu, seharusnya bukan kepada nabi Muhammad SAW, tetapi seharusnya kepada Ali bin Abi Thalib. Mereka bukan saja mengingkari Abu Bakar, Umar dan Utsman, bahkan sampai mengingkari kenabian Muhammad SAW. Kalau ada sekelompok orang dari kalangan Syiah atau selain Syiah yang sudah sampai kepada keyakinan seperti ini, jelaslah kekafiran mereka.

Dua contoh kasus di atas hanyalah contoh kecil dari bentuk-bentuk penyimpangan aqidah yang sudah tidak bisa ditolelir lagi. Sehingga siapa pun yang berpaham demikian, dianggap telah ingkar kepada esensi paling fudamental dari ajaran Islam. Dan wajar bila termasuk ke dalam kalangan kafir.

Tapi yang jadi pertanyaan di sini adalah: Apakah semua kalangan Syiah berpendapat demikian? Apakah setiap masyarakat yang punya latar belakang paham Syiah, lantas semuanya ingkar kepada Al-Quran dan kenabian Muhammad SAW?

Jawabannya tentu tidak. Lebih banyak di antara mereka yang beriman kepada Al-Quran yang dimiliki oleh umat Islam pada umumnya. Lebih banyak di antara mereka yang tetap mengakui kenabian Muhammad SAW.

Tentunya sebagaimana kalangan kebanyakan masyarakat Sunni, tidak sedikit juga muncul paham-paham ekstrim yang sesungguhnya sudah keluar dari batas-batas paham aqidah Sunni sendiri. Misalnya, paham takfir yang berkeyakinan bahwa semua orang yang tidak ikut berbaiat kepada imam dari kalangan mereka adalah kafir. Paham takfir ini banyak melanda kelompok-kelompok sesat, di mana latar belakang aqidahnya sebenarnya terbilang Sunni.

Oleh karena itu kita bisa main pukul rata dalam menjatuhkan vonis kafir kepada suatu kelompok. Kecuali setelah kita bedah secara mendalam dan dengan kepala dingin. Rupanya, di dalam tubuh Syiah sendiri ada begitu banyak paham dan variasi keyakinan, mulai dari kutub yang paling ekstrim hingga kutub yang paling moderat. Tentu sangat tidak adil untuk menuduh semuanya kafir.

Sebagaimana tidak adil bila kita mengatakan semua Sunni itu kafir, hanya lantaran adanya kelompok-kelompok sempalan yang mengerucutkan aqidahnya hingga keluar batas yang benar.

Benarkah Syi'ah Itsna Asy'ariyah Lebih Berbahaya dari Yahudi?

Beredar di kalangan sebagian umat Islam fatwa yang membingungkan. Yaitu haram hukumnya umat Islam membantu perjuangan Hizbullah karena dianggap bukan Islam, bahkan dianggap lebih berbahaya dari Yahudi itu sendiri.

Syeikh Faishal Maulawi, wakil ketua Majelis Kajian dan Fatwa Eropa telah mengeluarkan fatwa yang intisarinya sebagai berikut:

Jumhur ulama di masa lalu dan di masa kini telah menyepakati bahwa Syiah Itsna Asy-'ariyah termasuk orang-orang Islam dan termasuk ahlul qiblah. Sebab mereka mengikrarkan tidak ada tuhan selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan berhaji.

Memang ada sebagian kecil dari ulama yang memandang kelompok ini kafir, lantaran ada sebagian lafadz dari kitab-kitab mereka yang bisa ditafsirkan keluar dari aqidah yang benar. Tetapi tuduhan ini dijawab oleh para ulama lain bahw kita tidak bisa menuduh kafir hanya dengan menafsirkan tulisan mereka. Sebab perkara menjatuhkan vonis kafir tidak bisa hanya berdasarkan penafsiran semata.

Sehingga bila kita lihat ke belakang, sepanjang sejarah Islam tidak pernah ada larangan bagi penganut paham Syiah Itsna Asy'ariyah untuk menunaikan ibadah haji ke baitullah. Seandainya mereka divonis kafir, seharusnya mereka tidak boleh masuk ke tanah haram, lantaran danggap bukan muslim. Sejarah telah membuktikan kepada kita bahwa umat Islam sepanjang masa tidak pernah menganggap mereka kafir.

Syeikh juga membantah anggapan sementara orang bahwa Syiah Itsna Asy'ariyah termasuk paham yanglebih berbahaya dari Yahudi. Menurut beliau tuduhan seperti ini mengada-ada dan keterlaluan. Seorang muslim tidak layak untuk mengatakan hal yang demikian. Sebab tingkat keberbahayaan Yahudi sudah sangat jelas, baik aqidah, manhaj, idealisme, sistem hidup dan semua. Sesuatu yang tidak demikian pada kelompok Syiah ini.

Demikian petikan fatwa beliau yang berisi bantahan atas tuduhan yang kurang tepat atas kelompok Syiah.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.

Kiat Jitu Mempercantik Wajah

cara alami memutihkan kulit


Siapa yang tidak ingin tampil cantik? Kecantikan merupakan merupakah satu hal yang sangat diinginkan oleh para wanita. Mereka para kaum Hawa itu banyak yang telah mencoba berbagai kiat, baik dengan menggunakan berbagai kosmetik, pemutih atau menggunakan lulur, ekstrak bengkoang dan lain-lain agar wajahnya putih alami dan berseri. 


Terlepas dari keberhasilan semua trik-trik di atas yang notabene masih dipertanyakan terlebih lagi mengandung zat-zat kimia yang berbahaya, kenapa tidak menggunakan kiat yang satu ini?

Apa kiatnya? Yaitu shalat tahajjud di malam hari. 

Berkata Imam Ibnul Qayyim, Sesungguhnya shalat malam itu dapat memberikan sinar yang tampak di wajah dan membaguskannya Ada sebagian istri yang memperbanyak pelaksanaan shalat malam. Ketika ditanyakan kepada mereka mengenai hal tersebut, mereka menjawab, Shalat malam itu dapat membaguskan wajah dan kami senang jika wajah kami menjadi lebih bagus.Demikian yang dituliskan oleh Mahmud Mahdi Al-Istanbuli di bukunya Kado Perkawinan halaman 312 ketika mengutip perkataan Ibnul Qayyim di buku Raudha Ath-Thalibin. [1]

Perlu juga diingat bahwa kiat ini bukan cuma monopoli kaum Hawa saja, kaum Adam pun perlu juga menerapkannya.

Keutamaan Shalat Tahajjud
Disamping hikmah diatas yang bisa di dapat dari melaksanakan shalat malam, shalat malam ini pun mempunyai keutamaan yang lain. Bahkan inilah yang lebih penting.

  1. Allah akan mengangkat ke tempat yang terpuji, dalilnya adalah  “Dan pada sebagian malam hari bertahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.(Al Israa : 79).

  2. Shalat malam dapat mendekatkan diri kepada Allah dan dapat menghapuskan dosa, dalilnya adalah Hendaklah kalian melaksanakan shalat malam karena shalat malam itu merupakan kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian, ibadah yang mendekatkan diri kepada Tuhan kalian, serta penutup kesalahan dan penghapus dosa. (HR. Tirmidzi no. 3549, Al Hakim I/380, Baihaqi II/502. Dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Irwaa Al Ghalil II/199/no. 452). [2]

  3. Kemuliaan orang beriman ada pada shalat malam
    Jibril berkata, Hai Muhammad, kemuliaan orang beriman ada dengan shalat malam. Dan kegagahan orang beriman adalah sikap mandiri dari bantuan orang lain.? (Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah no. 831). [3]

Shalat malam yang paling utama adalah pada sepertiga malam yang terakhir. Pada saat ini doa akan dikabulkan oleh Allah. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwasannya Nabi pernah bersabda:

Allah turun ke langit dunia setiap malam pada sepertiga malam terakhir. Allah lalu berfirman, Siapa yang berdoa kepada-Ku niscaya Aku kabulkan! Siapa yang meminta kepada-Ku niscaya Aku beri! Siapa yang meminta ampun kepada-Ku tentu Aku ampuni.Demikianlah keadaannya hingga fajar terbit. (HR. Bukhari no. 145 dan Muslim no. 758). [4]

Bagaimana Agar Bisa Shalat Tahajjud?

Shalat malam termasuk ibadah yang berat, karena di saat kita terlelap dan masih mengantuk maka kita harus bangun untuk shalat. Berikut beberapa sebab agar kita dimudahkan untuk melaksanakan shalat malam.

  1. Berusaha untuk tidur di awal malam dan menjauhkan diri dari begadang. Rasulullah membenci tidur sebelum Shalat Isyaa dan berbicara sesudah Shalat Isyaa. [5]
  2. Ketika akan tidur, perhatikan adab-adab tidur, misalnya membaca doa sebelum tidur, membaca ayat kursi, membaca dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah, membaca Surat Al Kaafirun, dll. [6]
  3. Tidur sebentar di siang hari
  4. Meninggalkan kemaksiatan, dosa dan perbuatan bid'ah
  5. Berkeinginan kuat untuk shalat malam
  6. Memasang jam beker. Bisa juga dengan saling membangunkan istri, suami, dan keluarga. Bahkan bisa dengan saling membangunkan tetangga atau teman dengan menelpon melalui handphone-nya. Saling berta'awun dalam kebaikan dan taqwa

Chandraleka, hchandraleka(at)telkom.net/kafemuslimah.com
February 16, 2005

Footnote:
[1]. Mahmud Mahdi Al-Istanbuli, Tahfatul Arus, terj. Ibnu Ibrahim, Kado Perkawinan, Pustaka Azzam, Jakarta, Cet. 15, Juli 2004, hal. 312
[2]. Said bin Ali bin Wahf Al Qahthani, Qiyaamullail, Terj. Aris Munandar, Tahajjud Nabi, Media Hidayah, Yogyakarta, Cet. I, Sept. 2003, hal. 22
[3]. Idem, hal. 23
[4]. Idem, hal. 27
[5]. Idem, hal. 63
[6]. Khalid Al Husainan, Aktsaru min Alfi Sunnatin fil Yaum wal Lailah, Daar Balansiyah lin Nasyr wat Tauzia, Riyadh, Terj. Zaki Rahmawan, Lebih dari 1000 Amalan Sunnah dalam Sehari Semalam, Pustaka Imam Asy-Syafi'i, Bogor, Cet. I, Juni 2004, hal. 168

Boikot Produk AS Senjata Ampuh untuk Lawan Arogansi AS dan Israel

Boikot produk Amerika

Kampanye boikot produk-produk AS mulai menggema di sejumlah negara Muslim, karena dukungan negara adidaya itu pada agresi Israel ke Libanon dan Palestina. Para sukarelawan di Arab Saudi misalnya, mulai mencetak ribuan selebaran dan mengirimkan SMS yang berisi seruan untuk memboikot produk AS.

"Demi Palestina dan Libanon, boikot produk-produk AS," demikian bunyi tulisan sebuah selebaran.
"Bom-bom kami adalah boikot untuk menjawab bom-bom pintar mereka," bunyi sebuah SMS.
"Di kota Riyadh saja, kami akan menyebarkan satu juta selebaran," kata seorang sukarelawan bernama Mahmmad Mahmmud.

Ia meminta setiap orang yang mendapatkan selebaran itu, untuk memperbanyaknya kembali dan menyebarkannya kepada saudara dan teman-teman mereka.

Kampanye boikot itu diluncurkan pada saaat pelaksaan sholat Jumat (4/8) di seluruh kerajaan Arab Saudi.

Israel telah membunuh sekitar 1.000 orang yang kebanyakan warga sipil sejak serangannya ke Libanon pada 12 Juli lalu. Serangan itu memicu kecaman dari organisasi-organisasi hak asasi manusia, karena bom-bom Israel kebanyakan ditujukan ke wilayah pemukiman sipil.

Serangan Israel itu didukung penuh oleh pemerintahan Bush dengan mengirimkan bom-bom berpresisi tinggi dan menghalang-halangi upaya dunia internasional untuk menerapkan gencatan senjata.

Resolusi terbaru yang dikeluarkan AS-Perancis juga tidak memuaskan pemerintah Libanon karena tidak menyerukan gencatan senjata dan penarikan mundur pasukan Israel ke selatan Libanon. Perancis dalam draft aslinya, bahkan membuat sejumlah konsensi untuk mendapatkan dukungan AS atas draft yang baru.

Selain melalui selebaran dan pamflet, masyarakat Arab Saudi menyebarkan kampanye boikot melalui blog dan melalui ruang-ruang chatting di internet.

"Jika kita tidak bisa pergi dan berjuang bersama saudara-saudara kita di Libanon dan Palestina, mari dukung mereka dengan uang dan kesepakatan untuk menghancurkan perekonomian musuh-musuh mereka," tulis seorang blogger dengan semangat.

Ia mencontohkan kerugian ekonomi yang diderita Denmark ketika masyarakat Muslim memboikot produk Denmark, setelah kasus penghinaan nabi Muhammad Saw oleh sebuah surat kabar Denmark.

Kaum intelektual di Arab Saudi, telah menyuarakan dukungan mereka terhadap Hizbullah dan pemimpinnya Hassan Nasrallah. Mereka tidak mempedulikan sebuah fatwa usang yang dikeluarkan seorang ulama Saudi yang melarang Muslim Sunni di Saudi membantu perjuangan gerakan Syiah di Libanon.


Senjata Paling Ampuh

Boikot dinilai menjadi senjata paling ampuh untuk melawan kebrutalan Israel yang didukung AS, di Palestina dan Libanon. Para cendikiawan meyakini, boikot dari sisi ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat Muslim dan Arab, yang selama ini merasa telah dikhianati oleh rejim pemerintahannya, bisa efektif


"Boikot sudah terbukti sukses sebelumnya, ketika hal itu dilakukan terhadap restoran-restoran Amerika dan produk-produk Denmark," kata Profesor Fuad Taha Abdul Halim dalam sebuah seminar di Universitas Al-Azhar hari Sabtu (5/8).

Ia mengecam sejumlah pemimpin Arab yang bisu melihat pembantaian di Palestina dan Libanon. "Para pemimpin Arab sekarang pengecut dan tidak mengizinkan rakyat mereka melakukan sesuatu," kata Abdul Halim.

Ia mengatakan, para pemimpin Arab seharusnya malu dengan negara Venezuela yang menunjukkan keprihatinannya atas pembantaian warga sipil yang dilakukan oleh Israel, dengan menarik duta besarnya di Tel Aviv.

Mesir, Yordania dan Mauritania, negara-negara Arab yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, menyatakan menolak seruan agar mengusir perwakilan Israel di negaranya. (ln/iol)

AL KAUTSAR



                 
(Ni'mat Yang Banyak, surat ke:108)

   Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha pemurah lagi Maha Penyayang.

1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu al Kautsar
2. maka dirikanlah shalat karena Allah dan berkurbanlah.
3. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah yang batar.

   Surat Makkiyah ini sebagaimana surat Dhuha dan Insyirah adalah perkataan Allah yang dikhususkan untuk utusanNya, Rasulullah SAW.  Suatu bentuk perlindungan secara langsung Khalik kepada utusanNya, penenang dan pengokoh semangat Nabi dalam
menyebarkan risalah Islam.

   Betapa pada awal da'wah diin ini, Rasulullah mengalami kesengsaraan yang luar biasa; caci-maki, penghinaan, intimidasi, penganiayaan dan usaha-usaha pembunuhan.  Musuh-musuh Allah, mereka yang membenci Muhammad SAW, hanya karena beliau membawa risalah islam, tak henti-hentinya menteror Nabi.  Duri-duri mereka taburkan di tempat-tempat yang sekiranya bakal Nabi lalui, dengan harapan Nabi akan menginjaknya dlsb. Ejekan pedas
yang sering mereka lontarkan adalah perkataan "abtar" (terputus/celaka).  Kata ini biasanya mereka tujukan untuk orang yang kematian anak laki-laki, kata yang sungguh menghinakan. Ada juga sebagian dari mereka membuat makar untuk mengelabui publik dengan mengatakan " biarkanlah dia tokh akan mati tanpa kita siksa, sedang urusannya akan berakhir juga ".

   Namun Allah Yang Maha Pengasih berkata lain; "orang-orang yang membenci Rasulullah itulah yang abtar". Merekalah yang celaka dan terputus.  Sedang Rasulullah menerima ni'mat dari Allah berupa al Kautsar. Ni'mat sebagai Nabi Allah, jutaan orang mengikuti risalahnya, jutaan hati, generasi demi generasi memuji dengan segenap khidmat, jutaan manusia meneladani sirahnya, jutaan harap terpendam dalam dada Muslim untuk bertemu dan masuk dalam barisannya, tunduk dalam panjinya, jutaan lidah dan bibir memohonkan shalawat dan salam bagi diri, keluarga dan para sahabatnya.  Lalu dimana mereka yang membencinya ? Mereka semuanya abtar.

   Al Kautsar ada yang meriwayatkan sebagai sungai dalam surga yang disediakan Allah untuk Rasulullah Muhammad SAW, namun Ibnu Abbas menjawab, bahwa sungai itu adalah sebagian dari pemberian Allah pada Rasulullah, jadi hanya sebagian dari al Kautsar.

   Inilah kemuliaan yang Allah berikan kepada mereka yang dicintaiNya, dan insya Allah kita pun masuk dalam kelompok orang-orang yang Allah cintai, yang Allah sayangi, yang Allah lindungi, karena kita mencintaiNya, dan melindungi agamaNya, amiin, amiin, ya Rabbal 'alamiin.

Hasbunallah wa ni'mal wakil.

wassalam,
abu zahra

Siapa Hizbullah Sebenarnya?

Hizbullah


Ustadz yang dirahmati Allah Ta'ala, berbagai fitnah dan musibah sedang melanda kaum muslimin di dunia secara umum. Tambah lagi yang terbaru masalah Libanon dan fatwa Syaikh Qordhowi. Pertanyaan saya, siapa sebenarnya Hizbullah? Aqidahnya dan gerakkannya? Syukron.


Wassalamu'alaikum,


Ahmad Mahmud
mahmood1979 at eramuslim.com

Jawaban


Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 

Masalah yang paling utama bukan mengetahui siapa sosok Hizbullah, melainkan kita harus paham siapa lawan kita bersama. Lawan kita bersama adalah Yahudi laknatullahi alaihim, yang pada dasarnya hanya sedikit, tapi teramat kejam, sadis bahkan lebih buas dari hewan paling buas.


Untuk itu umat Islam wajib secara bersama-sama menggempur Yahudi di pusatnya, yaitu di Palestina. Umat Islam yang berjumlah 1.500.000.000 (1,5 milyar) ini sungguh teramat mudah untuk menghabisi 20-an juta bangsa kufur ini.

Saat ini yang dibutuhkan hanya kiriman peluru yang dialamatkan ke rumah-rumah para agresor di atas tanah jajahan mereka. Bukan dengan menekan Amerika, PBB atau siapa pun, sebab Israel bukan dalam posisi yang bisa ditekan-tekan oleh siapa pun. Israel hanya bisa ditekan oleh rakyatnya sendiri yang hidup gelisah akibat ledakan peluru kendali jarak menengah dan jarak jauh. Lalu mereka berlarian hengkang dari bumi para nabi itu.

Dan saat ini yang secara nyata bisa dan terbukti sudah melakukannya hanya Hizbullah. Sedangkan dari dalam Palestina sendiri yang sudah melakukannya adalah Hamas. Sedangkan negara Arab dan Islam lainnya hanya duduk manis di depan pesawat TV mereka. Entah apa yang tersirat di benak mereka, takut, cemas, bingung atau tidak peduli, hanya Allah yang tahu.

Benar bahwa Hizbullah merupakan pasukan milisi yang berhaluan syiah, akan tetapi bukan berarti kalau Hizbullah itu berpaham syiah, lantas kita menganggap bahwa mereka bukan muslim, lalu kita diam saja tidak melakukan apapun.

Sebab yang namanya syiah terdiri dari begitu banyak aliran, dari yang paling ekstrem sampai yang paling moderat. Dari yang paling kafir hingga yang paling lurus. Kita tentu tidak akan menafikan adanya sekelompok sekte syiah yang sudah keluar dari garis Islam, kafir dan tidak termasuk bagian dari umat Islam.

Akan tetapi sangat tidak benar kalau kita menggeneralisir bahwa semua kelompok yang ada bau-bau syiahnya, pasti kafir dan karena itu dibiarkan saja mati diinjak-injak Israel. Bahkan kalau kita mau jujur, banyak kelompok syiah yang masih sejalan dengan aqidah ahlu sunnah wal jamaah, sehingga mereka tetap muslim dan sama-sama sebagai saudara seiman dan seaqidah.

Menggeneralisir bahwa semua yang berbau syiah itu kafir secara gegabah adalah sebuah kesalahan fatal. Dan Israel paling tahu kelemahan umat Islam di bidang ini. Mereka paham betul bahwa isue Sunnah-Syiah adalah 'borok' paling besar yang menjangkiti umat ini. Kalau mereka ingin menjadikan umat Islam bulan-bulanan, bahkan saling serang sesamanya, angkat saja masalah perbedaan Sunnah-Syiah, pasti sebentar kemudian umat Islam akan segera cakar-cakaran sesamanya.

Israel juga paham betul bahwa kalau mereka menyerang Hizbullah, sudah bisa dipastikan bahwa sebagian umat Islam yang lain akan duduk diam saja, tidak membantu, bahkan kalau perlu ikut bersyukur karena saudaranya dihajar habis-habisan oleh lawan. Bahkan akan muncul fatwa yang mengharamkan kelompok mereka membantu saudaranya yang sedang kesusahan hanya karena saudaranya itu Syiah dan dianggap bukan Islam. Innaa lillahi wa inna ilaihi rajiun.

Padahal realita di lapangan, yang diserang Israel bukan hanya Hizbullah, melainkan justru rakyat muslim yang nota bene Sunni. Lihat mayat-mayat bergelimpangan, bayi dan anak-anak mati terbujur kaku, rumah rata dengan tanah, apakah kita diamkan sama karena mereka Syiah? Apakah umat Islam akan duduk santai menonton TV menyaksikan anyir darah mereka, lantaran mereka dianggap bukan muslim?

Kalau pun aqidah syiah itu sesat dan kafir, tindakan bijaksana kita bukan mendiamkan pembantaian terjadi. Secara naluri kemanusiaan yang paling dasar, siapa pun manusia yang sedang dizalimi, wajib kita bela. Bahkan meski mereka kafir atau atheis sekalipun. Sebab kebiadan Israel jauh melebihi kebuasan binatang paling buas sekalipun.

Jangan sampai sikap kritis kita kepada aqidah yang menyimpang membuat kita tega membiarkan saja sebuah tragedi kemanusiaan terjadi. Syetan manakah yang merasuki sebagian kita, hingga tega-teganya membiarkan pembantaian terjadi tiap saat?

Mengapa saat suatu negeri dibumihangus oleh bangsa paling biadab versi Al-Quran, kita malah repot bicara aqidah dan paham suatu kelompok. Anggaplah Hizbullah itu syiah, lalu syiah itu sesat atau kafir, lantas benarkah kita cukup diam saja sambil mengatakan jangan ikut membela mereka yang terzhalimi?

Tetap saja kita wajib membantu mereka, meski mereka kafir sekalipun. Sebab mereka sedang diperlakukan secara zhalim, bahkan sedang meregang ajal.

Semoga Allah SWT membukan mata hati kita dan menerangi pandangan kita, agar kita bisa memberi yang terbaik buat umat ini. Amien.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.

Zionisme dan Sekularisme Berbaju Agama

Zionisme Israel


Gerakan Zionisme bukanlah murni gerakan keagamaan Yahudi. Zionisme  merupakan gerakan nasionalisme,  bermotif duniawi yang menginginkan bangsa Yahudi memiliki tanah air sendiri dengan merampas

 
*Oleh: Tiar Anwar Bachtiar *) *
 
Mungkin dalam benak kita muncul pertanyaan, apa sebenarnya yang diinginkan Zionis-Israel sampai melakukan pembantaian secara membabi-buta rakyat sipil tak berdosa di Gaza dan Libanon? Apa sebenarnya dasar keyakinan dan ideologis yang mendasari tindakan mereka? Betulkan ini seruan agama (Yahudi) yang mereka anut? Bukankah hampir bisa dipastikan tidak ada agama yang sengaja mendorong pemeluknya melakukan pengrusakan dan kekerasan? Bila kita tidak mengetahui apa sesungguhnya ideologi yang melatarbelakangi munculnya Israel (baca: Zionisme) kita akan dengan menggeneralisasi bahwa aksi-aksi itu dilatarrbelakangi oleh perintah agama (Yahudi). Padahal, sesungguhnya agama hanyalah kedok yang merekai pakai sebagai alat legitimasi. Di dalamnya justru tersimpan keyakinan materialistik anti-agama. Tulisan ini mencoba memotret masalah tersebut.

*Akar Ideologis Gerakan Zionisme*
 
Zionisme adalah salah satu 'mazhab' dalam agama Yahudi. Istilah Zionisme dinisbahkan kepada sebuah bukit di Yerussalem yang bernama "Zion," tapi kemudian justru nama "Zion" itu identik dengan Yerussalem sendiri. Nama Zion ini menjadi sangat penting dalam sistem teologi Yahudi karena disebutkan dalam Mazmur 9:12, "Bermazmurlah bagi Tuhan yang bersemayan di Zion." Zion dianggap sebagai tempat suci tempat bersemayam Tuhan. Masih dalam Mazmur 137:1 juga disebutkan, "Di tepi sungai Bebel, di sanalah kita duduk sambil menangis apabila kita melihat Sion."

Ayat ini menjadi dasar kerinduan dan semangat untuk kembali ke Sion (Yerussalem), saat mereka diasingkan ke Babilonia. Dalam Yesaya 52:1-2 bahkan dengan jelas ada dorongan untuk kembali ke sana: "Terjagalah, terjagalah! Kenakanlah kekuatanmu seperti pakaian, hai Sion! Kenakanlah pakaian kehormatanmu, hai Yerussalem kota yang kudus! Sebab tak seorang pun yang tak bersunat atau yang najis akan masuk ke dalammu. Kebaskanlah debu dari padamu, bangunlah hai Yerussalem yang tertawan. Tanggalkanlah ikatan-ikatan dari lehermu hai puteri Sion yang tertawan!

Ayat-ayat itulah yang dijadikan dasar oleh kelompok yang menamakan diri "Zionisme" untuk membangun keyakinan bahwa umat Yahudi harus kembali menduduki Zion (Yerussalem) dengan cara apa saja, termasuk dengan cara kekerasan. Alasan doktrin itu pula yang dijadikan topeng untuk menarik dukungan dari orang-orang Yahudi di seluruh dunia untuk mendukung gerakan ini.

Padahal, seperti yang akan kita lihat dalam penjelasan berikut, doktrin itu tidak harus selalu diartikan sebagai keharusan "merebut" Yerussalem dari tangan orang di luar Yahudi. Doktrin itu sebetulnya hanya topeng untuk membngkus gerakan nasionalisme yang dipelopori orang-orang Yahudi yang sudah terpengari pemikiran-pemikiran secular seperti Theodor Herzl.

Jadi, harus dicatat bahwa sejak awal didirikan sampai saat ini, gerakan Zionisme bukanlah murni gerakan keagamaan Yahudi. Sampai saat ini, Zionisme tetap merupakan gerakan nasionalisme, sebuah gerakan bermotif duniawi yang menginginkan bangsa Yahudi memiliki tanah air sendiri. Hanya saja, untuk memperkuat posisi ini, mereka menggunakan doktrin-doktrin agama Yahudi yang seringkali dipaksakan agar sesuai dengan keinginan mereka. Oleh sebab itu, tidak heran kalau gerakan Zionisme ini mendapat tentangan juga dari kalangan agamawan Yahudi sendiri, selain dari orang-orang Arab Israel yang merasa hak-hak mereka 
dirampas.
 
Tentangan antara lain muncul dari kaum Yahudi ultraortodoks. Mereka berkeberatan terhadap aspek politik gerakan ini. Mereka percaya bahwa kebali ke Zion (Tanah yang dijanjikan) harus merupakan takdir Tuhan, bukan kehendak duniawi. Di pihak lain, kelompok sosialis dan komunis menganggap Zionisme sebagai gerakan reaksioner kaum borjuis. Para rabbi Yahudi dan pengikutnya menentang zionisme juga karena karakter nasionalnya. Karena percaya bahwa Yudaisme adalah agama dan bukan kebangsaan, mereka cenderung menolak konsep politik Zionisme.
 
Di Inggris dua organisasi Yahudi, Badan Perwakilan Yahudi Inggris dan Asosiasi Inggris-Yahudi, menentang Zionisme juga atas dasar kepercayaan bahwa Yudaisme adalah agama, bukan bangsa seperti klaim para Zionis. Oleh sebab itu, buat mereka tidak perlu orang-orang Yahudi memiliki negara nasional sendiri.

Tentangan yang sama juga datang dari Komisi Yahudi di Amerika pimpinan Jacob H. Schiff, Louis Marshall, serta Mayer Sulzberger. Protes keras sering mereka lancarkan menentang keinginan-keinginan politik kaum Zionis. Jelas bahwa munculnya Zionisme bukanlah gerakan keagamaan, melainkan gerakan nasionalisme yang sangat dipengaruhi oleh gaung nasinalisme yang pada masa itu tengah digandrungi di seluruh dunia. Ini juga menandakan bahwa Zionisme juga tidak lebih daripada proyek borjuasi (baca: kapitalisme) yang ingin mencaplok apa saja yang menghalanginya. 

Dan ini juga merupakan salah satu proyek pembaratan dunia Islam yang terus dilancarkan setelah kekalahan Eropa oleh umat Islam. Kita akan melihat kenyataan ini dalam paparan singkat mengenai sejarah awal gerakan zionisme berikut.

*Pertumbuhan Zionisme Awal*

Koresponden Paris majalah Neue Freie Presse Wina, Dr. Theodor Herzl menerbitkan majalah mingguan Die Welt sebagai sarana resmi para Zionis. Pada tahun yang sama, atas inisitifnya, terselenggara Kongres Zionis pertama yang diselenggrakannya di Basel, Swis. Kongres ini menghasilkan resolusi tentang Palestina yang harus menjadi pemukiman bangsa Yahudi dan didirikannya Organisasi Zionis Dunia. Herzl sendiri terpilih menjadi ketuanya. Inilah awal gerakan Zionisme secara mondial.

Untuk mewujudkan impian mereka "kembali ke tanah yang dijanjikan" banyak cara yang mereka lakukan. Ketika Turki Usmani masih menguasai Palestina, berulang-ulang mereka meminta izin kepada sultan Abdul Hamid agar mereka boleh membeli tanah yang akan disiapkan menjadi pemukiman bangsa Yahudi. Namun, sampai akhir kekuasaannya, Sultan tidak pernah mengizinkan orang-orang Yahudi memiliki tanah-tanah di Palestina.

Baru setelah Turki Usmani jatuh ke tangan Inggris pasca-Perang Dunia I, kaum Zionis mendapatkan izin untuk membuka pemukiman di Palestina. Mulanya membeli tanah, tapi kemudian banyak yang melakukan penyerobotan tanah-tanah milik rakyat Palestina. Sebelumnya, sekitar tahun 1903, ketika terjadi penganiayaan terhadap Yahudi secara besar-besaran di Rusia, kelompok Zionis melalui Herzl berunding dengan Inggris agar diberi tempat pemukiman baru bagi orang-orang Yahudi yang terusir itu. Inggris menawarkan Uganda, namun dalam Kongres ke-7 Organisasi Zionis Dunia tahun 1904 tawaran itu ditolak. Hanya satu tempat yang mereka inginkan, yaitu Palestina, tempat yang mereka anggap sebagai warisan leluhur mereka yang dijanjikan untuk mereka.

Perjanjian Sykes-Picot (1916) memberikan peluang besar kepada orang-orang Yahudi untuk mendapatkan Palestina. Kesempatan itu semakin terbuka lebar pada saat Deklarasi Balfour (1917) ditandatangani. Dalam Deklarasi itu, Inggris mendukung sepenuhnya niat bangsa Yahudi mendirikan negara Nasional di Palestina. Keberhasilan-keberhasilan diperoleh bangsa Yahudi atas lobi-lobi yang dilakukan oleh kelompok Zionis ini. Sebab, merekalah yang sangat berambisi untuk merebut Palestina dan mendirikan sebuah negara Yahudi di sana.

/*Penulsi adalah Staf Pengajar Pesantren Persatuan Islam 19 Bentar Garut Ketua Divisi Kajian Indonesian Society for Middle East Studies (ISMES) Jakarta*/

AL KAAFIRUN


Orang Kafir



Edisi      : Kajian Islam

                 
                                         AL KAAFIRUN

                       
                             (Orang-orang kafir, surat ke-109)


   Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha
   Penyayang.


        1. Katakanlah : " Hai orang-orang kafir !
        2. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah
        3. dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah
        4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah
        5. Dan kamu tidak pernah pula menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah
        6. Untukmu agamaku, dan untukkulah agamaku "


   Surat pendek ini termauk golongan surat Makkiyah, yang merupakan pengajaran Allah kepada orang yang beriman dalam hal menjawab ajakan kaum Quraish waktu itu, yang meminta rasulullah Muhammad untuk mau menyembah tuhan-tuhan mereka dan mereka bersedia menyembah Tuhannya, serta menghentikan caci-maki terhadap tuhan-tuhan mereka dan cara ibadah mereka. Jawaban yang merupakan pemutus dan penetap sistem penyembahan manusia mukmin dan bukan mukmin.

   Bukan itu saja, bahkan Allah memerintahkan rasulullah agar menyatakan "kafir" bagi mereka itu, tidak sebagai orang yang beragama atau orang yang percaya. Allah menihilkan mereka. Padahal diketahui bahwa, orang Arab waktu mengakui dan percaya kepada Allah.

      " Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan, niscaya mereka akan mengatakan: Allah " (Al Ankabut : 61)

      " Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, siapakah yang menurunkan air dari langit, lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya, tentu mereka akan menjawab: Allah " (Al Ankabut : 63)

Bahkan dalam sumpah-sumpah mereka selalu disebut "wallahu", "tallahu", atau kalau mereka berdo'a mereka pun mengucapkan, "allahuma". Mereka percaya akan eksistensi Allah, mereka bukan atheis. Mereka berkeyakinan, bahwa mereka mengikuti agama Ibrahim yang lurus, dan mereka merasa paling mendapat petunjuk ketimbang ahli kitab yang hidup bersama mereka di jazirah Arab, dimana kaum Yahudi berkata "Uzair itu anak Allah", atau kaum Nasrani yang mengatakan bahwa, "Isa itu anak Allah", sementara mereka menyembah malaikat dan jin yang mereka anggap paling dekat dengan Allah. Mereka meberikan sajian-sajian kepada berhala-berhala namun juga memberi sajian kepada Allah (Al An'am 136-140).

   Namun, tak ada kompromi dalam soal aqidah. Aqidah hanya satu, tauhidul aqidah. Tak bisa Allah dinomor-duakan--berhala dahulu baru Allah, atau Allah juga berhala juga. Yang ada hanya Allah. La ilahha illallah, tiada ilah--tiada yang paling ditakuti, tiada yang paling dicintai, tiada yang paling diikuti--, tiada yang mendominasi kehidupan manusia, tiada yang berkuasa atas diri, jiwa, akal dan aktifitas kita, tiada yang kita sembah, tiada, sekali lagi tiada lain selain Allah Rabbulalamin. Allahlah penentu kepada siapa kita mesti berkasih-sayang, kepada siapa kita mesti bersikap lembut dan kepada siapa kita mesti bersikap keras. Allahlah pemutus perbuatan apa yang sangat Dia suka dan perbuatan apa yang mesti kita tinggalkan. Allah saja yang mesti kita ikuti, makanan apa yang boleh kita makan dan makanan mana saja yang mesti kita jauhkan. Dan sekali lagi hanya Allah yang mengatur pemimpin seperti apa yang pantas kita pilih dan angkat, lembaga apa yang mesti kita dirikan, serta forum apa yang mesti kita ramaikan. Aqidah hanya untuk Allah, hidup dan mati kita hanya untuk Allah, Al Khalik, Al Malik manusia. Inilah aqidah yang murni.

   Manakala dalam hati kita ada pembenaran, dari lidah ada ucapan, dan muncul tindakan dalam suatu detik yang betentangan dengan perintah Sang Maha Pengatur, Sang Hakim Agung, maka pada detik itu, batallah syahadah--batal janji dan sumpah agung kita kepada Allah, maka keluarlah kita detik itu dari Islam. Inilah konsekuensi logis dari syahadah.

   Dalam point di atas, menjadi penting istighfar dan kembali bersyahadah. Apakah ilmu yang kita geluti, riset yang mengasyikkan telah demikian menguasai hidup kita dan menjadi ghoyah (tujuan) kita, atau tetap merupakan alat/sarana dalam rangka penghambaan kepada Allah, dalam rangka menyiapkan apa-apa yang mesti disiapkan dan dalam rangka tafakur alam ? Apakah istri, anak, materi, pangkat, perniagaan yang kita usahakan sudah demikian kita cintai melebihi kecintaan kita kepada Allah, rasulNya dan, jihad dijalanNya, atau tetap karunia ini kita syukuri dan kita jadikan modal sehubungan dengan penegakkan kalimatullah ? Apakah teman yang kita pilih, pemimpin yang kita angkat, musuh yang kita jauhi, forum yang kita datangi, tulisan-tulisan yang kita postingkan diisi dengan ruh pengabdian kepada Allah, dalam rangka mencari ridlaNya, dan karenaNya atau hanya sekedar untuk kepuasan bathin/hawa nafsu belaka ?

Kita mesti selalu bermuhasabah, dan jawaban semua ini hanya sah kalau diberikan hati yang jujur. Jawaban pun bukan berupa kata tapi rasa dan amal.

   Bila tidak kitapun akan terkena ayat-ayat di atas. Kul, katakanlah: Hai orang-orang kafir! Jalan kalian berbeda dengan jalan kami. Tidak ada jembatan yang disambungkan antara keduanya. Jangan harap akan bertemu di tengah jalan, baik masa lalu maupun di masa depan. Berbeda, jauh, dan dalam. Dan tak ada kompromi soal jalan ini.

Wallahu a'lam bishowab
abu zahra

Pustaka: tafsir Fi Zhilaalil Qur'an

Sensitifnya Arah Kiblat

Arah Kiblat


Usep Fathudin

Mantan Staf Khusus Menteri Agama


Percayakah Anda bahwa pada umumnya kita, umat Islam kurang begitu peduli, apakah arah kiblat dalam shalat kita sudah benar? Mungkin dalam hati kita terbersit sekilas keyakinan bahwa masalah ini sudah dibicarakan oleh para ahlinya, sebelum sebuah masjid dibangun. Kita menjadi merasa tidak perlu mempertanyakan kesahihan kiblat suatu masjid. Bahkan bisa kita simpulkan, hatta para pengurus suatu masjid, bahkan masjid besar sekalipun, mempunyai sikap yang sama, tidak peduli.

Satu di antara dalil yang membuat kita kurang peduli, barangkali karena memang kita tidak diwajibkan untuk persis 100 persen menghadap kiblat di dalam shalat kita. Ayat Alquran yang sering menjadi dalil dalam hal ini adalah Surat Al Baqarah ayat 144, yang memerintahkan kita untuk shalat ke arah kiblat. Kata-kata 'ke arah', ditafsirkan sebagai usaha maksimal mengarahkan shalat kita ke Masjidil Haram, di Makkah. Sebab betapa pun kita shalat mengarah kiblat, ketika tanpa sengaja bergeser 1 cm di tempat kita shalat, itu berarti bisa bergeser hingga 100 km ketika ditarik terus ke arah kiblat.


Kisah kecil

Adalah arah kiblat masjid Al Mukhlishun di Griya Depok Asri, Depok Tengah yang mulai memicu masalah ini untuk saya diskusikan. Masjid kompleks ini berdiri tahun 2001. Arah kiblat ditentukan menggunakan suatu kompas kecil berbahasa Inggris, dengan tulisan Latin dan Arab, tanpa tahun. Di situ tertulis bahwa untuk Jakarta (dan sebagian besar kota di Indonesia), arah utaranya harus menunjuk angka 9. Dengan jarum kompas mengarah tepat ke angka 9, arah itu ditunjuk kompas sebagai kiblat. Bagaimana terjadinya Jakarta dan hampir seluruh Indonesia berada pada angka 9, hanya para ahli yang memahaminya.


Belakangan ada seorang jamaah mempermasalahkan arah ini. Jamaah ini seorang insinyur, yang setahun ini relatif setia shalat di masjid. Tetapi kemudian ia menemukan satu peta dunia dengan judul US/UK World Magnetic Chart -Rpoch 2000 Declination- Main Field (D). Di situ digambarkan bahwa Indonesia berada pada garis O, dan kalau ditarik garis lurus ke barat, maka menurut penghitungan ini arah kiblat masjid yang sekarang ini menuju ke Tanzania atau Zanzibar di Afrika Timur. Dia dan putera-puteranya pun memilih shalat di rumah.

Atas dasar 'gugatan' seorang jamaah ini, Sekretaris takmir, mengambil inisiatif mengadakan pengumpulan data kiblat di wilayah Depok Tengah dan Depok Timur yang meliputi tujuh masjid. Dari data yang diperolehnya, ditemukan bahwa lima masjid mengambil arah pada kompas dengan angka 9 (sembilan), dan dua masjid mengambil arah utara pada angka 75 (7,5).

Saat umrah tahun 2003 saya sempat membeli beberapa buah kompas (satu jenis). Cetakannya memang berbeda dengan cetakan buku kompas yang digunakan untuk mengukur arah kiblat di masjid kompeks Griya Asri. Demikian juga bentuk kompasnya. Di situ tertulis sangat jelas bahwa Jakarta dan sekitarnya sampai Sukabumi, untuk kiblat, angka pada kompas harus menunjuk 75 (7,5).

Pada Ahad (16/7), sehabis shalat magrib, insinyur tadi diundang untuk mempresentasikan pendapatnya, dilengkapi dengan globe yang cukup besar. Pada intinya ia menunjukkan bahwa kiblat masjid, sebagaimana juga kiblat lima masjid lainnya yang disurvei, dianggap keliru, karena tidak mengarah ke Makkah, tetapi ke Afrika Timur, jauh di bawah Mesir.

Presentasi dan tanya jawab berakhir lima menit sebelum waktu 'Isya dan ia pamit. Saya minta ia ikut shalat dulu bersama-sama, tapi ia menolak karena merasa kiblat masjid ini tidak tepat. Atas dasar pengalaman ini, saya minta izin jamaah untuk mengadakan dialog dengan MUI Pusat, Pengurus Masjid Istiqlal, dan Departemen Agama.


Depag harus berperan

Senin (17/7), sebelum pukul 12.00 WIB saya datangi MUI Pusat dan berharap bertemu ketua Majlis Fatwa atau pejabat majelis lainnya. Sayang tidak ada seorang pun masuk kantor. Saya bertemu dengan seorang staf, yang sudah sangat senior yang bekerja sejak awal berdirinya MUI. Ia memberitahukan bahwa MUI tidak mempunyai data atau keterlibatan dalam hal ukur-mengukur kiblat. Saya disarankan ke Direktorat Urusan Agama Islam, Departemen Agama.


Usai Dzuhur bersama-sama jamaah Istiqlal, saya berbicara dengan sekretaris Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI), Subandi. Ternyata yang bersangkutan tidak mengetahui masalah ini dan saya disarankan ke Bagian Takmir. Sebelum itu saya mengambil inisiatif mengukur arah kiblat Masjid Istiqlal. Ternyata arah kiblat Istiqlal bukan 9 dan bukan 7.5 melainkan 8,5.

Sub Direktorat Kemasjidan yang selama ini berwenang mengelola masalah kiblat di masjid-masjid sudah berubah fungsi. Khusus masalah kiblat masuk dalam wewenang Subdit Rukyat dan Hisab. Seorang pejabat yang baru diangkat tiga bulan, semula sebagai dosen UIN Yogyakarta, tidak tahu apa-apa tentang kiblat Istiqlal. Tapi ia menegaskan bahwa masalah kiblat ini harus diadakan pengukuran kembali dengan teodolit, alat yang banyak digunakan orang agraria.

Pukul 14.00 WIB, saya terdampar di ruang Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam, Nazaruddin Umar, yang juga kolega ketika saya di Yayasan Wakaf Paramadina. Karena ada tamu, saya harus menunggu untuk bisa bertemu Nazaruddin Umar dan kemudian saya menelepon Dirjen Peradilan Agama, Wahyu Widiada, untuk minta waktu mau singgah. Dulu, dialah yang selalu membacakan Keputusan Menteri Agama tentang awal Ramadhan, hari Idul Fitri, dan ia memang ahlinya. Ternyata ia juga menyarankan agar diadakan pengukuran dengan teodolit. 

Walaupun begitu, dari tiga fakta di atas (9, 8,5, dan 7,5) Dirjen lebih cenderung kepada angka 7,5 atau 75 di dalam kompas. Begitulah fakta tentang kiblat kita. Bagaimana masjid-masjid lainnya? Dan hari berikutnya, 18 Juli saya berada di kantor Jakarta Islamic Center, Tanjung Priok. Masjid Pemerintah DKI Jakarta yang terletak di atas lahan eks kompleks prostitusi Kramat Tunggak ini besarnya menduduki rangking dua setelah Istiqlal. Di depan tempat imam, dengan disaksikan seorang staf takmir, saya letakkan kompas saya, dan ternyata angkanya sama dengan Istiqlal, yakni 8,5.

Sedikitnya, ada tiga model arah kiblat, yaitu model dengan angka 9, angka 8.5, dan angka 7.5. Mana yang benar dari tiga angka tersebut? Barangkali umat Islam, khususnya Departemen Agama, dalam hal ini Dirjen Bimas Islam perlu memelopori diskusi dengan para ahli soal arah kiblat.