Mengapa kita harus Palestina ?

Bendera Palestina


[Pertanyaan] :

Assalamu'alaikum Wr Wb


Langsung aja ustadz,


1. ada pendapat , mengapa kita harus membela palestina ? seharusnya kita perkuat terlebih dahulu diri kita, negara kita lalu negara lain.

2. bagaimana sikap ummat islam dengan yahudi/zionis internl, apakah ummat islam di palestina tetap melakukan perjanjian dengan mereka sebagiamana rasulullah saw berunding dengan orang2 yahudi.mohon penjelasan.terima kasih ust

Wassalam
==============

[Jawaban] :

Assalamu `alaikum Wr. Wb.

Al-Hamdulillahi Rabbil `Alamin, Washshalatu Wassalamu `Alaa Sayyidil Mursalin, Wa `Alaa `Aalihi Waashabihi Ajma`in, Wa Ba`

Mengapa kita harus membela Palestina ?

Ini pertanyaan menarik !!!. Mengapa kita ini sebagai bangsa Indonesia harus susah-susah mikirin Palestina. Toh mereka itu orang lain, saudara bukan teman juga bukan. Bukankah kita harus memikirkan bangsa kita dulu ?

Pertanyaan dan seruan seperti inilah yang sejak lama ditunggu-tunggu oleh para yahudi zionis. Sejak dahulu mereka mengincar tanah Palestina dan tidak pernah berhasil, karena umat Islam tidak pernah berpikir secara lokal. Lantaran sejak masa Rasulullah SAW, umat Islam itu selalu merasa satu tubuh. Mereka tidak pernah membentuk nasionalisme sempit dan kotak-kotak kecil yang menyekat persaudaraan dan kesatuan mereka. 

Ketika sekelompok Yahudi datang mengemis untuk diperbolehkan tinggal di wilayah Palestina kepada Sultan Abdul Hamid II, penguasa khilafah Turki Utsmani saat itu dengan membayar upeti, maka dengan gagah perkasa sultan yang adil itu menjawab,?Walaupun kalian iris tubuhku menjadi potongan-potongan kecil, demi Allah tidak akan aku izinkan kalian tinggal di negeri itu?. 

Sehingga satu agenda yang tidak pernah dilupakan oleh yahudi yaitu bagaimana menumbangkan khilafah. Dan agenda itu akhirnya berhasil dilaksanakan karena pada tahun 1924, Mustafa Kamal Ataturk telah membubarkan khilafah Islamiyah terakhir dalam sejarah panjang umat Islam. 

Hanya setelah penjajahan bangsa barat-lah umat Islam ini mulai tidak merasa satu tubuh. Setelah para penjajah itu pergi, kita mewarisi sebuh kepandiran berpikir dengan membentuk diri menjadi ratusan negara kecil-kecil yang rata-rata miskin, lemah, terbelakang dan bodoh. Dari yang tadinya sebuah khilafah Islamiyah besar dan ditakuti lawan. Wilayahnya terbentang luas dari Maroko di ujung barat hingga Maroke di ujung Timur. Tapi kini menjadi negara bonsai yang tidak punya kekuatan apa-apa. Hidup terlilit hutang luar negeri dan tidak punya SDM. Kekayaan alamnya habis dijarah mantan penjajah dan persatuannya lenyap. 

Maka tepatlah peringatan Rasulullah SAW 1400 tahun yang lalu bahwa umat Islam akan menjadi binatang yang dikerubuti oleh sekawanan binatang pemangsa. Rasa takut dan gentar telah Allah SWT cabut dari hati musuh-musuh Islam itu. Dan sebaliknya Allah SWT memasukkan penyakit wahan ke dalam jiwa umat Islam. Yaitu cinta dunia dan takut mati. 

Kalau dahulu Yahudi dunia sulit untuk menjarah Palestina, lantaran mereka tidak hanya menghadapi sebuah bangsa Palestina. Tapi mereka menghadapi 1 Milyar umat Islam di seluruh dunia. Mereka semua merasa bahwa tanah itu milik mereka sendiri. Tapi dengan Al-Gahzwul Fikri (perang pemikiran), yahudi dunia berhasil melokalisir peperangan itu hanya dengan negara-negara arab saja. 

Lalu opini semakin dikembangkan sehingga perang itu bisa dilokalisir hanya dengan beberapa gelintir negara yang berbatasan langsung dengan wilayah Palestina seperti Mesir, Suriah, Yordan dan Libanon. Lalu tahap berikutnya lebih mengharukan lagi, karena negara-negara itu kehabisan nafas dan berhenti dari perang bahkan malah berdamai dan membuat hubungan diplomatik dengan yahudi penjarah. Sehingga perang itu hanya berlangsung antara yahudi dengan bangsa Paletina. 

Sekarang ini, yahudi bahkan berhasil melokalisir peperangan hanya dengan sekelompok umat Islam dari bangsa Palestina, yaitu Hamas dan Fatah saja. PLO sendiri yang tadinya diharapkan menjadi tumpuan harapan malah ikut duduk semeja dan menerima semua ketentuan yahudi. Nyaris tak ada lagi perlawanan berarti dari umat Islam kecuali lemparan baru dari tangan-tangan mungil anak-anak HAMAS. 

Karena itu yang paling berbahagia kalau mendengar pertanyaan di awal jawaban ini tidak lain adalah yahudi sendiri. Mereka berbahagia karena solidaritas dan persatuan umat Islam benar-benar telah lenyap dimakan nasionalisme sempit karya mereka juga. Artinya, penjajahan terhadap komunitas umat Muhammad ini masih benar-benar berjalan sesuai dengan rencana besar mereka. 

Karena kalau umat Islam sudah tidak peduli dengan nasib saudaranya, apalagi dengan nasib tanah sucinya, maka pertolongan Allah SWT itu semakin jauh saja. 


Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,


Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.

No comments: