Allah tujuan kita (6/7)


Allah


Allahu ghayatuna -> Allah tujuan kita (6/7)


Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang
Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh

Saudara-saudariku yang dikasihi Allah,


Setiap da'i yang baik tentu menyadari bahwa apabila ia mengikhlaskan amalnya untuk Allah Azza wa Jalla, maka Allah akan mencatat setiap amalnya sebagai hasanat (kebaikan). Ia menyadari bahwa setiap gerak langkah, kata nasehat yang diucapkan, bahkan setiap detik waktu yang dilaluinya bersama mad'unya (penerima da'wah), termasuk hal yang mubah hukumnya, akan bernilai ibadah. Bukankah Rasulullah SAW pun bersabda:


"Senyummu di wajah saudaramu adalah merupakan shodaqah bagimu." (HR. Ibnu Hibban)


"Janganlah kalian menganggap sepele dari kebaikan sedikitpun, walau pun hanya dengan menyapa saudaramu dengan muka manis." (HR. Muslim)


Karenanya, sebagai da'i kita dituntut untuk selalu takut kepada Allah Azza wa Jalla selama melakukan pentarbiyahan. Al-Qur'an menggambarkan sifat ikhlas salafus sholeh terdahulu dalam firman Allah:


"Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka. Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yanb segera memperolehnya" (Al-Mu'minun 60-61)


Para salafus sholeh senantiasa bersedekah, memberi sesuatu yang dimilikinya kendati mereka sangat memerlukan apa yang diberikannya itu. Namun di sisi lain, hatinya senantiasa dipenuhi dengan rasa takut tidak diterima sedekahnya oleh Allah. Itulah yang dimaksud dengan ihsan dalam berbuat kebaikan.


Demikian pula tatkala mereka mengajar dan membimbing orang lain ke jalan Allah. Mereka membimbing sambil mendo'akan para mad'unya, dan selalu gembira dengan peningkatan iman mad'unya.


Keteladanan para salafus sholeh ini mengisyaratkan agar sebagai da'i kita hendaknya senantiasa mensucikan jiwa, takut kepada riya', dan mohon kepada Allah agar amal kita diterima.


Untuk itu kita wajib mengikhlaskan setiap amal dan gerakan da'wah kepada Allah. Karena hanya dengan cara demikian itu kita akan mendapatkan pahala dan kebaikan dari Allah Azza wa Jalla. Kita tidak boleh menyombongkan keberhasilan dalam membina kerena petunjuk yang diperoleh setiap mad'u itu semata-mata bersumber dari Allah. Hendaknya kita takut apa yang telah kita kerjakan dengan jerih payah itu akan hilang sia-sia di hari penghisaban.


Abu-Abdullah

No comments: