Allah tujuan kita (4/7)

Allah


Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang
Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh


Saudara-saudariku yang dikasihi Allah, Alhamdulillah, pagi kita masih diberi kesempatan oleh Allah Ta'ala untuk menghirup udara kehidupan dunia..... Adalah kebiasaan Rasulullah SAW saat bangun pagi untuk bertasbih dan bertahmid, mensykuri nikmat kehidupan baru di pagi hari setelah menjalani kematian sementara saat kita tidur......

"Kami tasbihkan keagungan kekuasaan-Mu ya Allah pagi....
Segala puji bagi-Mu ya Allah,
Tiada sekutu bagi-Mu,
Tiada ilah kecuali Engkau,
Dan kepada-Mu kami kembali............."


Saudara-saudariku yang dikasihi Allah, Kesadaran pengakuan kita akan Allah sebagai tujuan kita adalah suatu yang tidak bisa disangsikan lagi.....tentunya hal ini berlaku apabila kita meyakini bahwa akan kembali kepada-Nya sooner or later.

Suka atau tidak, Allah lah yang memegang kendali kehidupan kita dan alam semesta semuanya.

Dia lah yang Maha berkehendak.........At any time, we are going to die.....and return to HIM.

Allah Ta'ala, karena kasih sayang-Nya pada kita, terus menerus mengingatkan kita melalui Al-Qur'an & As-Sunnah mengenai hakikat kehidupan kita di dunia dan akherat sebagai peringatan dan khabar gembira bagi manusia dan jin......

Semua ayat-ayat (bukti-bukti nyata) di Al-Qur'an bukanlah sekedar dongengan ataupun senandung bacaan, tapi adalah sebagai peringatan bagi yang lalai & tidur, dan khabar gembira bagi yang taat.......


Maka dari itu tidak ada jalan lain bagi kita kecuali menerima dan mentaati segala ketetapan-Nya dengan penuh tawakkal dan sabar hati, rela menerima ketentuan-Nya dalam hal=hal yang terjadi dan sabar terhadap segala cobaan dan musibah dalam mengemban hukum-Nya. Dalam hal ini Allah Ta'ala mengingatkan kita dalam firman-Nya:


"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta jiwa dan buah-buahan. Dan berikan khabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan:

'Innaa lillahi wa inna ilaihi raajiuun'.

Mereka itu yang mendapat keberkatan dan rahmat yang sempurna dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." (Al-Baqarah 155-157)


Dan akhirnya kita tidak dapat merealisasikan syiar:
-----------------------------------------------
ALLAHU GHAAYATUNAA => Allah Tujuan Kita >
-----------------------------------------------

ini kecuali kita mampu menjadikan rida Allah dan rasa takut kepada-Nya selalu tertanam dalam jiwa sebagai tujuan akhir kita dalam segala kondisi, apakah manusia simpati pada kita maupun benci, memuji maupun mempergunjingkan, menentang maupun menyambut kita.


Saudara-saudariku se-iman dan se-Islam, Marilah kita camkan firman Allah berikut ini (kurang lebih artinya):


"Padahal Allah dan Rasul-Nya itulah yang lebih patut mereka cari kerida'an-Nya jika mereka adalah orang-orang yang beriman." (At-Taubah 62)


Dalam peringatannya kepada kita, Rasulullah SAW bersabda (kurang lebih artinya):


"Barangsiapa rela melihat penguasa berbuat sesuatu yang dimurkai Allah dia telah keluar dari agama Allah (Islam)." (HR. Al-Hakim)


Akhirnya Saudara-saudariku yang dikasihi,
Betapa tepat dan indahnya apa yang dilukiskan seorang penyair tentang cinta kepada Allah dan mengharap keridaan-Nya:


Semoga engkau tetap manis walaupun hidup ini pahit rasanya dan semoga engkau tetap rela pasrah di saat manusia lainnya semua marah


Semoga engkau dan aku tetaplah damai dan ramai walau aku dengan seluruh alam ini kehancuran

Jika tumbuh darimu cinta sejati Segalanya jadilah mudah segala yang di atas tanah, hanyalah tanah jua ...


Abu-Abdullah

No comments: