Rasulullah SAW Teladan Kita

sejarah nabi muhammad


Kezuhudan Rasulullah
-----------------------


Janganlah kita berkesimpulan yang salah mengenai Kezuhudan Rasulullah SAW Perlu disadari bahwa sifat kezuhudan beliau ini bukanlah karena beliau fakir(melarat), bakhil (pelit), dan tidak punya makanan sama sekali. Andai kata beliau menginginkan hidup mewah yang bergelimungan dengan harta kekayaan dan bersenang-senang dengan bunga-bunga kehidupan dunia, niscaya dengan patuh dan taat dunia ini akan tunduk di hadapan beliau. Akan tetapi bukanlah kemewahan hidup di dunia yang beliau kehendaki.


Di balik sifat zuhud Rasulullah sungguh banyak tersimpan nilai-nilai pendidikan dan pengajaran yang ingin beliau tanamkan pada ummatnya.


1. Rasulullah s.a.w. ingin menanamkan dan mengajarkan kepada generasi Muslim tentang arti cinta dan pengorbanan serta kemulyaan.


Al-Baihaqi meriwayatkan dari Aisyah bahwa ia berkata: Rasulullah tidak makan selama tiga hari berturut-turut; andaikata kami menghendaki itu niscaya kami makan, akan tetapi beliau lebih senang memulyakan jiwanya.


2. Rasulullah s.a.w. ingin mendidik generasi Muslim agar biasa hidup sederhana dan qanaah (rida dengan pemberian Allah).


Rasulullah SAW khawatir ummatnya dihinggapi penyakit rakus terhadap bunga-bunga kehidupan dunia yang bisa melupakan kewajiban da'wah dan jihad. Beliau khawatir ummatnya dihinggapi penyakit mabuk daratan melihat harta yang bergelimangan sehingga lupa serta lengah terhadap kewajiban menegakkan kalimat Allah. Beliau juga khawatir kalau-kalau dunia ini terbentang di hadapan mereka yang menjadikan mereka binasa seperti yang telah terjadi pada ummat-ummat sebelum mereka. Semoga kita dijauhkan dari segala yang dikhawatirkan Rasulullah SAW.


Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Abu Ubaidah r.a. ketika datang dari Bahrain dengan membawa harta benda yang banyak, setelah mengerjakan sholat Subuh orang-orang Anshor ramai-ramai menyambut kedatangannya. Melihat mereka itu Rasulullah SAW tersenyum, kemudian beliau bersabda:


"Saya mengira kamu sekalian keluar dari tempat ini karena mendengar Abu Ubaidah datang dengan membawa oleh-oleh yang banyak."

Mereka menjawab: 'Benar ya Rasulullah!'


Rasulullah kemudian bersabda:
"Bergembiralah dan carilah sesuatu yang dapat menggairahkan kamu, tetapi demi Allah! bukanlah kemiskinan dan kefakiran yang saya kuwatirkan, tapi saya khawatir kalau dunia ini membentangkan segalanya di hadapanmu, kemudian kamu berlomba-lomba mengumpulkan kekayaan seperti mereka juga mencarinya kemudian kamu binasa karena hartamu seperti yang pernah menimpa mereka."


3. Rasulullah SAW ingin menampakkan kepada musuh-musuh Islam bahwa beliau berda'wah, mengajarkan agama kepada manusia bukan karena menaruh keinginan untuk menumpuk-numpuk harta kekayaan dan kesenangan, kemewahan dan bukan pula untuk memburu dunia dengan nama agama. Akan tetapi beliau hanya semata-mata mengharapkan pahala dari Allah, dan hanya mengharapkan pertemuan dengan Allah. Beliau tidak menyimpan satu hartapun kecuali makanan yang cukup untuk dimakan malam harinya, dan pakaian yang dapat menutup auratnya. Dan apa-apa yang ada dalam rumah beliau hanyalah barang shodaqah.

Begitulah sifat dan sikap beliau dan Nabi-nabi sebelumnya.


"Dan dia berkata: Wahai kaumku, aku tiada meminta harta benda kepadamu sebagai upah bagi seruanku. Upahku hanyalah dari Allah, dan aku sekali- kali tidak mengusir orang-orang yang beriman."
(QS. Huud : 29)

No comments: