Prestasi

Prestasi Belajar

Oleh : M Ali Alfaruqi

Dalam keseharian, kita sering kali menemukan keluh kesah atau kekecewaan seorang hamba dalam menjalani hidupnya. Di antaranya ketika menghadapi permasalahan di dunia kerja, khususnya di perkantoran.

Di kantor, biasanya terdapat dua posisi atau jabatan yang membedakan ruang lingkup kerja, yaitu seorang pimpinan dan seorang bawahan. Kedua posisi ini masing-masing mempunyai ruang lingkup dan karakter yang berbeda. Sedangkan, kesamaannya adalah keinginan mereka meraih prestasi.

Untuk meraih prestasi, mereka kadangkala lupa akan adanya masalah dalam menjalankan tugasnya yang mengakibatkan kegagalan. Kebanyakan orang menilai sebuah prestasi itu identik dengan hadiah yang nyata, kekayaan yang berlimpah, ditambah tepukan tangan, serta pujian manusia. Jadi, saat mereka menemui kegagalan, pastilah amat kecewa karena mereka merasa sudah bekerja dengan maksimal.

Kadangkala, kita sering terjebak dengan ambisi untuk meraih prestasi atau jabatan tanpa tahu pengertian prestasi sampai melupakan nilai-nilai keislaman dan keimanan kita. Akibatnya, kita lupa akan adanya derajat prestasi (pahala) di mata  Allah SWT. Padahal, prestasi di mata Allah melebihi segala-galanya.

Allah berfirman, "Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya. Dan, barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia, Kami berikan kepadanya sebagian darinya  (keuntungan dunia). Tapi, dia tidak akan mendapat bagian di akhirat." (QS Asysyura [42]: 20).

Apalah artinya sebuah prestasi di mata manusia, yang hanya akan mendapatkan keuntungan di dunia semata yang waktunya hanya sesaat. Padahal, kalau kita menginginkan prestasi di mata Allah, niscaya kita akan mendapatkan semuanya, baik dunia maupun akhirat. Karena, hasil pekerjaan kita akan dilihat Allah SWT dan rasulnya serta akan dirasakan oleh orang-orang yang beriman.

Allah berfirman, "Dan, katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya serta orang-orang mukmin. Dan, kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata. Lalu, diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.'' (QS Attaubah [9]: 105).

Wallahu a'lam bish-shawab.

No comments: